ISTIGHOSAH BERSAMA (ISMA)

Assalamualaikum wr. wb. wahai akhi dan ukhti semua. Semoga kita masih diberi limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Kali ini MSC khususnya bidang 3 kerohanian menyelenggarakan Istighosah Bersama (ISMA) tepatnya pada hari Jumat, 15 Maret 2019 pukul 18.30-21.00 WIB kemarin, yang bertempat di Gedung  III FKIP ruang 35E 101 dan 102 dengan tema “Membangun Insan Cerdas yang Beriman dan Berakhlakul Karimah Melalui Istighosah Bersama MSC”.

ISMA merupakan program kerja yang dilaksanakan secara rutin selama 1 periode jabatan sebanyak 2 kali kajian, yaitu awal semester genap dan awal semester ganjil yang bertujuan untuk mempersiapkan mental mahasiswa sebelum menghadapi perkuliahan sekaligus ujian dengan melakukan istighosah dan doa bersama agar diberi kemudahan saat melaksanakan aktivitas perkuliahan dan ujian, serta sebagai penguat iman dan taqwa dengan melakukan pengkajian terhadap kehidupan sehari-hari yang berpedoman pada sumber-sumber islami dan menambah motivasi melalui tausiyah.

Acara ini berjalan dengan sangat khidmat dengan dihadiri oleh seluruh  anggota MSC angkatan 2018 dan perwakilan dari angkatan 2016 , 2017 serta dihadiri oleh Bapak Saddam Hussen S.Pd., M.Pd. selaku Pembina bidang 3.

Untuk acara yang pertama yaitu ‘Sholat Isya’ Berjamaah’ yang di imami oleh bapak Saddam Husein dilanjutkan acara kedua yaitu ‘Pembukaan’ oleh pembawa acara Budi Wahyu Agung Pramana.

Kemudian acara yang ketiga yaitu pembacaan surah yasiin yang dipandu oleh Uways Alqorni dan diikuti oleh semua peserta. selanjutnya masuk kepada acara inti yaitu ‘Dzikir Istighosah’ yang dipimpin oleh bapak Saddam, para peserta membaca do’a istighosah dari lembaran yang telah dibagikan oleh panitia.

Acara selanjutnya ialah penyampaian tausiah oleh Muhammad Zainul Arifin yang membahas tentang konsep iman, akhlak, dan menuntut ilmu.

“seseorang yang beriman kepada Allah swt. ialah mereka yang percaya bahwa Allah swt. itu ada. Ibarat kita percaya bahwa didalam segelas susu itu terkandung berbagai kandungan gizi. Kita memang tidak bisa melihat dengan panca indra normal namun kita dapat mengetahuinya melalui pembuktian atau penelitian uji laboratorium. Persis seperti kita yakin atau percaya akan adanya Allah swt. melalui pembuktian atau tanda-tanda kebesaran Allah swt.”

“salah satu cara agar kita menjadi pribadi yang baik yaitu dengan mencontoh akhlakul karimah Rasulullah saw, yang berpedoman pada 4 sifat Rasululullah saw yaitu Shiddiq (benar), Tabligh (menyampaikan), Amanah (dapat dipercaya), Fathonah (cerdas). jika kita ingin mengingatkan orang lain untuk berbuat baik, maka kita harus mengawali suatu yang baik itu dari diri kita sendiri”

“menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim, menuntut ilmu dapat memperoleh amal jariah serta akan bermanfaat bagi pemiliknya meskipun ia telah meninggal, orang yang berilmu akan diangkat derajatnya oleh Allah swt. bahkan seorang yang mengajarkan kebaikan dengan ilmunya akan dimohonkan ampun oleh makhluk yang ada di langit maupun di bumi hingga ikan yang berada di air”

 Seperti itulah kiranya pemaparan materi tausiayah dari Muhammad Zainul Arifin.

Acara terakhir yaitu penutup oleh MC dan diakhiri dengan do’a bersama yang dipimpin oleh Bapak Saddam Hussen.

“Setelah mengikuti acara istighosah bersama ini hati saya lebih dingin dan tentram, serta saya mempunyai motivasi yang kuat untuk menuntut ilmu, selain itu saya juga banyak mendapatkan pelajaran-pelajaran islami dari tausiyah yang disampaikan” tutur Della salah satu peserta ISMA.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »